Tol Jakarta-Cikampek 2, Bekasi usul gerbang tol di Burangkeng

Jumat, 24 Agustus 2018 00:01

Reporter : Adi Nugroho

Merdeka.com – Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengusulkan ada gerbang tol di sekitar Burangkeng perbatasan dengan Kabupaten Bekasi dalam proyek jalan tol Jakarta-Cikampek 2 sisi selatan dari Jatiasih sampai dengan Sadang Purwakarta. Kepala Bidang Perencanaan Tata Ruang pada Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Erwin Gwinda mengatakan, usulan sudah disampaikan dalam beberapa kali kesempatan rapat bersama dengan pemerintah pusat maupun PT Jasa Marga.

Alasan dibutuhkannya bukaan tol di sana, kata dia, untuk menopang pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan, serta memudahkan akses truk sampak DKI Jakarta menuju ke TPST Bantargebang. Usulan dibuat mumpung peraturan daerah tentang tata ruang belum direvisi. “Revisi Perda RDTR 2015-2035 menyesuaikan pembangunan proyek strategis nasional,” ujar Erwin, Kamis (23/8).

Proyek strategis nasional yang melintas di Kota Bekasi di antaranya pembangunan LRT, Tol Jakarta-Cikampek 2 elevated, dan kereta cepat Jakarta-Bandung. Tak lama lagi, proyek jalan tol Jakarta-Cikampek 2 sisi selatan dari Jatiasih hingga Sadang.“Tol Jakarta-Cikampek 2 selatan dari Jatiwarna menghubungkan tol JORR di Jatiasih mengarah ke selatan melintasi Bantargebang,” kata dia.Adapun sesuai rencana, pintu tol bakal dibuka di sekitar perumahan Vida Bantargebang. Karena itu, pemerintah daerah mengusulkan ditambah lagi lebih ke selatan di sekitar Burangkeng.

“Truk sampah dari Jakarta bisa langsung ke TPST Bantargebang dengan akses dari tol JORR,” ujarnya.Humas PT Jasa Marga Tbk untuk pembangunan Tol Jakarta-Cikampek 2 Selatan, Iwan Abrianto mengatakan, progres pembangunan ruas jalan tol itu masih proses penetapan lokasi lahan.

“Setelah itu baru proses pembebasan lahan, dan berikutnya pembangunan kontruksi,” ujar dia.Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata merespons positif dengan usulan pemerintah daerah bahwa ada bukaan tol di sekitar Burangkeng perbatasan antara Kota Bekasi dengan Kabupaten Bekasi.

Menurut dia, akses pintu tol di sana memudahkan truk sampah DKI ke TPST Bantargebang. “Daripada melintas jalur arteri, masyarakat banyak yang dirugikan,” kata Ariyanto.Sebabnya, kata dia, DKI Jakarta sampai hari ini belum memenuhi kewajibannya perihal armada sampah menuju ke TPST Bantargebang. Dari pengamatan di lapangan, kata dia, masih banyak dump truk dipakai mengangkut sampah basah. Akibatnya air licit dari sampah berceceran ke jalan. “Bau yang ditimbulkan dari air licit sangat mengganggu,” kata dia. [dan]

WhatsApp chat